DENGGOL Bicara Siapa Dia : Program Kerja Harus Diterapkan
SORANA-INDRAMAYU JAWA BARAT
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Sosial Pemkab Indramayu atau Asda 1, Drs. H. Jajang Sudrajat, berharap Kuwu (kepala Desa) memahami Program Lebu Digital (Ledig) serta Program Desa Kabeh Terang (Dekat) agar bisa tercapai singkronisasi antara Program Pemerintah Daerah dengan Program Pemerintah Desa.
Hal itu diungkapkan Asda 1, Drs.H.Jajang Sudrajat, yang juga sebagai Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka dalam menyikapi adanya keluhan sejumlah Kuwu tentang Program Ledig serta Program Dekat yang pembiayaannya dibebankan pada APBDes bukan dibebankan APBD.
Jajang Sudrajat berharap Kuwu jangan gagal paham karena Program Ledig telah diatur dalam Permendes nomor 7 tahun 2021 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2022 sedangkan program Dekat merupakan prioritas pembangunan desa.
Dalam Permendes itu, dana desa (DD) bisa digunakan untuk membiayai dua kegiatan prioritas termasuk Ledig dan Dekat. “Pada Permendes nomor 7 tahun 2021 tertera pengaturan desa digital yang bertujuan setiap desa akan terwujud smart city”, kata Jajang.
“Dalam Permendes pasal 6 ayat 2 huruf a juga disebutkan penggunaan DD diperioritaskan untuk pencapaian SDGs atau Sustainable Development Goals yang pada intinya mengatur tentang Desa Berjejaring”, lanjutnya.Selain itu pada program Dekat, telah diatur juga mengenai kewenangan pemasangan penerangan jalan umum (PJU) berdasarkan status jalan.
“Pemerintah Desa silahkan memasang PJU di jalan atau gang milik desa itu sendiri, tidak perlu memasang di jalan kabupaten, provinsi apalagi nasional. Tujuannya agar akses warga berupa jalan desa dan gang menjadi terang sehingga bisa mencegah tindakan kriminal”, ujarnya.
Adapun dari mana pembiayaannya selain dari DD, masih kata Jajang, pembiayaan Ledig dan Dekat itu bisa dari banyak sumber. Pemerintah desa juga bisa menganggarkan melalui ADD, PADes dan bagi hasil pajak, serta sumber-sumber lain yang sah. (res//indra/nurdiansyah//sorana.co.id)
