
DENGGOL Bicara Siapa Dia:Tanamkan Sejak Dini Generasi Pahami Lingkungan
SORANA.CO.ID-BANDUNG JAWA BARAT:Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi menganjurkan siswa belajar di luar kelas sehari dalam satu minggu. Anjuran tersebut bertujuan agar siswa dapat memahami lingkungan.”Kalau ada satu hari anak (sekolah) pakai baju pramuka, saya harap mereka enggak di dalam kelas, tetapi berada di luar kelas.
Membersihkan sungai, menanam pohon, kemudian belajar di alam terbuka dan memahami lingkungan,” ujarnya pada Puncak Peringatan Hari Guru Nasional Tingkat Jabar di Gedung Balairung Rudini IPDN Kabupaten Sumedang, Selasa (9/12/2025).
Selain ruang kelas, lanjutnya, alam terbuka juga dapat menjadi tempat untuk membentuk pendidikan siswa. Karena itu, ia mendorong Dinas Pendidikan Jabar untuk merumuskan kurikulum ekologi.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jabar, Purwanto pun menyatakan, pihaknya telah menjalankan pendidikan berbasis ekologi melalui Surat Edaran Nomor 45/PK.03.03/Kesra tentang 9 Langkah Pembangunan Pendidikan Jawa Barat Menuju Terwujudnya Gapura Panca Waluya.
“Kita sudah mulai aksinya melalui Pendidikan Karakter Panca Waluya dengan menanamkan nilai-nilai ekologi. Mengajarkan anak-anak, termasuk para guru tentang pentingnya tanah, air, udara, dan matahari di sekitar,” ungkapnya.
Tantangan Guru Jabar
Kadisdik menerangkan, tantangan guru hari ini adalah pengadaan guru dan peningkatan kompetensi guru. Sebab, Jabar masih kekurangan sekitar 3.687 guru di 14 mata pelajaran.”Pertama, kita kekurangan guru dan kedua, kompetensinya harus ditingkatkan. Kalau ingin maju, gurunya harus bertambah dan dibina untuk ditingkatkan kompetensinya,” ujarnya.
Sekretaris Dinas Pendidikan (Sekdisdik) Jabar, Deden Saepul Hidayat pun menjelaskan, solusi yang sudah dilakukan adalah menambah jam mengajar guru, dari 24 menjadi 30 jam per minggu.”Dari segi kebijakan, kita terus berkoordinasi dengan Dirjen GTK untuk membuat kebijakan, apakah guru yang sudah tersertifikasi di pusat nanti bisa dibantu di daerah. Sebab, dalam aturan kita tidak boleh mengangkat guru honorer,” terangnya.
Terkait kurikulum ekologi, lanjut Sekdisdik, pihaknya akan bergerak cepat untuk merumuskan kebijakan tersebut kepada satuan pendidikan. “Yang pasti, pembelajaran di luar kelas ini akan dibuat terstruktur dan terukur, apa yang dilakukan dan apa yang dipelajari,” imbuhnya.
Spirit Efisiensi
Puncak Peringatan Hari Guru Nasional Tingkat Jabar Tahun 2025 dirangkaikan dengan berbagai kegiatan lainnya. Yaitu, penyerahan piagam guru berprestasi tingkat nasional, pelantikan Pokja PAUD Jabar, penyerahan beasiswa.
Pelantikan Gubernur Jabar sebagai Ketua Majelis Pembimbing Daerah (Mabida) Gerakan Pramuka (Mabida) dan Sekretaris Daerah Jabar, Herman Suryatman sebagai Ketua Kwarda Jabar dan LPK Gerakan Pramuka Jabar serta pelantikan Baznas Jabar dan DKM Masjid Raya Al Jabbar.
Kadisdik menerangkan, ini paket komplet dengan semangat efisiensi. “Satu tempat diisi dengan berbagai macam acara dan ini berhasil. Kita juga menyampaikan, PGRI Jabar memberikan bantuan sebanyak Rp1 miliar untuk korban bencana banjir di Pulau Sumatra,” pungkasnya.(www.sorana.co.id//ras/Erwin)






























